http://img87.imageshack.us/img87/5862/image1an1.gif . yAnI AL-KhumAiRa: Desember 2010
CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Jumat, 17 Desember 2010

Hubungan cahaya dalam al-qur'an

 Kita semua pasti pernah mendengar cahaya dalam ilmu fisika, ilmu fisika tentang cahaya itu bukan hal yang tabu untuk kita dengar dan pelajari bagi mereka yang pernah duduk di bangku sekolah. Tapi walaupun kita tidak belajar tentang ilmu fisika, dalam kehidupan pun kita sering mengaplikasikan fisika dalam kehidupan sehari-hari.


Salah satu nama surat dalam al Qur’an adalah an Nuur yang berarti “cahaya”. Cahaya bukan merupakan fenomena aneh dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi yang sudah mempelajari IPA dari sejak SD, telah mengerti sifat-sifat cahaya ini. Lalu al Qur’an memuat surat “cahaya”, apa keistimewaannya?
35. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Ternyata disebutkan bahwa cahaya berlapis-lapis/bertingkat. Dalam fisika telah dimaklumi bahwa cahaya putih dari sinar matahari jika dilwatkan pada sebuah prisma akan terurai menjadi warna-warni seperti pelangi. Warna-warni ini menunjukkan spektrum cahaya sekaligus tingkat energinya. Semakin ke arah warna merah, energinya semakin tinggi. Jika cahaya memasuki air laut, maka uraian warna tadi (pelangi) tersebut akan hilang satu persatu sesuai tingkatannya. Pada kedalaman tertentu, warna merah tidak bisa menembus lagi, sementara warna lainnya masih terus masuk ke dalam air. Begitu seterusnya sampai warna terakhir yang masuk ke kedalaman tertentu secara berurutan ke warna violet.
Fenomena ini cukup jelas bagi kita bahwa cahaya memiliki tingkatan seperti disebutkan dalam al Qur’an. Makna tersembunyi lainnya adalah bahwa pernyataan al Qur’an (an Nuur : 40) tentang adanya lapisan di dalam lautan tidak pula dipungkiri.
40. Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.
Karakter lainnya dari cahaya adalah memiliki massa diam m0 = 0. Ini berarti bahwa cahaya tidak memiliki energi jika dalam keadaan diam. Energi cahaya dapat dinyatakan dengan perkalian frekuensinya dengan konstanta Planck (h), jadi E = hf dengan f = frekuensi cahaya. Dengan kata lain, cahaya tidak pernah diam kapanpun. Sifat cahaya ini tidak lain adalah sifat Allah Swt, yaitu Nur ‘alan Nuur.
Dalam ayat lain (ar Rahmaan: 29), Allah senantiasa dalam keadaan menciptakan, menghidupkan, mematikan, memelihara, memberi rezki dan lain lain.
29. … Setiap waktu Dia dalam kesibukan.
Allah tidak pernah tidur, Dia selalu sibuk, bergerak, berinovasi, menciptakan baik benda langit dan makhluk hidup di bumi selalu mengalami perubahan karena kehendak Allah. Sifat cahaya yang tidak pernah diam ini merupakan sifat Allah. Jika cahaya diam, berarti tidak memiliki energi, tidak memiliki kreativitas (daya cipta), tidak memiliki inovasi. Ini bertentangan dengan sifat Allah yang Maha Pencipta.
Hasil penelitian Astro-Fisika terbaru menunjukan bahwa di langit selalu tercipta bintang-bintang baru dalam bentuk Asap, asap-asap ini membentuk jaringan materi antar galaksi, menggumpal, membentuk bintang-bintang baru, seterusnya sampai wujud bintang yang kita lihat setiap malam. Surat Fushshilat : 11 menjelaskan:
11. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati.”
Ayat di atas menunjukkan bahwa kepatuhan langit ini diimplementasikan dalam bentuk taat azas berupa tetapnya Hukum-Hukum Alam di Jagad Raya ini. Sedikit saja terjadi pergeseran/melenceng dari Hukum Alam yang ada, dapat dibayangkan benda-benda langit akan keluar dari garis edarnya. Begitu pula, sedikit saja frekuensi cahaya tampak digeser ke arah tinggi atau rendah, maka hal-hal yang indah dalam penglihatan kita, bisa terhapus selamanya.
Manusia hanya bisa melihat pada frekuensi cahaya tampak, di luar rentang frekuensi ini, cahaya tidak dapat dilihat. Frekuensi diluar rentang cahaya tampak adalah sinar X, sinar gamaa, infra merah, gelombang radio, dan lainnya. Kesemuanya, termasuk cahaya merupakan gelombang elektromagnetik (GEM). Meskipun tidak terlihat, cahaya/sinar-sinar (GEM) ini semua bermanfaat bagi manusia, seperti penggunaan Rontgen dalam kedokteran, komunikasi radio dan lainnya.

Read More..

RELATIFITAS WAKTU DALAM FISIKA DAN AL-QUR'AN

Relativitas Waktu

Kini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.

Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:
"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)
Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur'an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur'an adalah Kitab Suci.

Read More..

ILMU FISIKA dalam Al-QUR'AN

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Al Qur'an, 36:36)
Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
"…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."
Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur'an diturunkan. (http://www.2think.org/nothingness.html, Henning Genz – Nothingness: The Science of Empty Space, s. 205)

Read More..

FISIKA dan TUHAN

Siapa yang pernah mendengar kata Fisika?. Ya, fisika biasa diidentifikasikan dengan berbagai macam fenomena alam seperti pelangi, angin, gravitasi, petir, dan banyak lagi. Pada dasarnya, Fisika (Bahasa Yunani: φυσικός (physikos), “alamiah”, dan φύσις (physis), “Alam”) adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos. Bidang Fisika pada dasarnya dibagi kedalam 2 katagori, yaitu fisika klasik(classical physics) dan fisika modern(modern Physics).
Lalu apa hubungannya dengan Tuhan?. Dari dulu banyak orang beranggapan bahwa setiap fisikawan yang selalu bergelut dengan fisika itu tidak percaya Tuhan dan hubungan-hubungan kejadian alam itu terjadi sendiri tanpa campur tangan Tuhan. Itu semua SALAH BESAR!!. Di dalam fisika ada sebuah istilah yang wajib diketahui yaitu “Energi yang ada di alam itu KEKAL”. Apakah anda tahu apa itu sendiri arti kekal(abadi, tidak habis, tidak berubah, tidak berahir, tidak berawal, dan masih banyak lagi) ?. Ya, sifat inilah yang menjadi awal kontrofersial orang awam yang selalu men’judge’ bahwa fisikawan itu sesat atau apalah, karena kita ketahui bahwa Tuhan sendiri memiliki sifat ini.
Lalu apakah memang benar bahwa dunia(dunia adalah bagian dari daur energi. contohnya bumi, matahari, planet-planet, dan lain-lain) ini tidak ada yang menciptakan dan terjadi sendirinya selama bergulirnya waktu?. Tentu tidak, semua pasti ada awalnya. Kita ketahui pada jaman dahulu sebelum planet-planet dan bintang ada(ya tentu saja pada zaman ini hampa belum ada apa-apa) terdapat sebuah zat yang kondisinya super padat dan panas dan akhirnya terjadilah teori big bang!!, semua bintang dan zat-zat lainnya pun terbentuk. Lalu sadarkah kita sebuah hal kecil di dalam makna teori big bang? Mungkinkah sebuah zat yang sangat padat dan panas meledak lalu berkembang begitu saja menjadi sebuah planet dan bintang-bintang yang sangat teratur? Lalu di dalamnya juga bermunculan mahluk-mahluk hidup seperti kita? jawabannya adalah MUSTAHIL. Teori fisika terhebat pun tidak bisa menjelaskan mengapa hal ini bisa terjadi, dan ini lah hasil karya Allah di dalam fisika. Tangan Allah itu berbeda dengan tangan manusia, jika di tangan manusia ledakan itu berarti menghancurkan. Berbeda dengan di tangan tuhan yang menghancrkan berartiuntuk menciptakan sesuatu. Subhanallah.

Read More..

Rabu, 15 Desember 2010

Kebenaran Menurut Fisika Akhirat Itu Kekal

Sebelum munculnya konsep relativitas, DUNIA dikenal sebagai suatu ragam (continuum) yang berdimensi tiga. Sir Isaac Newton berpendapat bahwa ruang dan waktu merupakan dua data mutlak terpisah dan bersifat "absolut". Waktu matematis mutlak benar dalam waktu sendiri sifatnya mandiri bergerak dengan mantap tanpa bertalian dengan sesuatu yang eksternal. Walaupun di alam ini terdapat gerak, tetapi gerak itu sendiri tidak mempengaruhi ruang dan waktu. gerak hanya bisa mempengaruhi benda2 material. karena benda2 material memiliki gerak rata2 (keseragaman gerak), maka waktu hanya bisa diukur dengan gerakan seragam. Berbeda dengan konsep relativitas yang menentukan suatu koordinat untuk menentukan peristiwa2 alam dalam empat dimensi, dengan melibatkan dimensi waktu. ruang dan waktu bukan dianggap sebagai dua data mutlak terpisah, namun merupakan satu kesatuan. ruang dan waktu dapat berubah dari sistem inertial yang satu ke sistem inestial yang lain. sehingga ruang dan waktu akan bersifat relatif terhadap seorang pengamat yang melakukan pengamatan. sifat realif ruang dan waktu dipengaruhi oleh gerak yang relatif. waktu tidak dapat dipisah dengan gerak,sebagaimana halnya dengan ruang. suatu gerak relatif mendekati kecepatan cahaya akan mempengaruhi observasi bagi seorang pengamat di mana mereka akan mencatat waktu yang berbeda.

Setiap benda hanyalah gabungan dari sifat-sifatnya dan karena sifat-sifat hanya ada di dalam pikiran maka seluruh alam semesta adalah obyektif: materi dan energi, atom dan bintang adalah tidak ada, kecuali sebagai konstruksi kesadaran atau bangunan lambang-lambang konvensional yang dibentuk oleh indera manusia. tidak ada benda yang berwarna tanpa adanya mata yang membedakan, begitupula dengan waktu, arti sesaat, sejam atau sehari perlu ada sesuatu peristiwa yang menandainya. Pemikiran tersebut menjadi landasan bagi ilmu pengetahuan modern.

jika berada dalam tiga dimensi di mana terdapat panjang, lebar dan tinggi. Dari dimensi itu suatu titik bisa bergerak ke berbagai arah dan mengamati satu dimensi, dan juga dua dimensi serta menyadari adanya tiga dimensi. Ia bisa melihat bentuk garis, bentuk bidang datar dan bentuk piramida atau kubus. Ini seperti manusia berada dalam ruang dan melihat benda-benda lain, serta bergerak untuk mendapatkan perspektif yang berbeda.

Bagi para pakar teori fisika ini sudah bukti yang cukup. Titik dalam garis yang hanya menyadari adanya dua ekstrem bukanlah bukti bahwa batasan dunianya hanya garis saja. Titik dalam bidang datar bukan berarti dunianya hanya panjang dan lebar. Begitu pula kita yang berada dalam tiga dimensi, bukan berarti tidak ada dimensi keempat.

jika manusia mampu mendekati kecepatan cahaya dengan percepatan ((kecepatan akhir-kecepatan awal)/waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan akhir dari kecepatan awal) yang sangat tinggi, bisa saja menimbulkan kematian. Tetapi pada konteks ini, kematian itu merupakan peralihan dimensi karena saat manusia bergerak pada kecepatan cahaya, sudah tidak berada pada dimensi ruang dan waktu. Pada saat bergerak pada kecepatan cahaya, kalo nyontek dari persamaan relativitas-nya Einstein, seolah-olah manusia bisa hidup kekal/abadi (dalam tanda kutip). Artinya manusia akan tetap hidup tapi di dimensi lain dan di dimensi itu seolah-olah hidup kekal.

Jika AKHIRAT dikatakan kekal, maka ada dimensi waktu yang berlaku di alam Akhirat. Dimensi waktu yang sangat berbeda sekali dengan dimensi waktu yang ada di bumi. sehingga jika manusia dikatakan mengalami kekal di alam akhirat, maka manusia akan hidup tanpa memiliki batasan waktu atau kekal atau abadi selama-lamanya. Hipotesa lain adalah bahwa kehidupan manusia di akhirat adalah kehidupan ruh saja. karena ruh dapat bergerak setara dengan cepat rambat cahaya!

Read More..

Alam Akhirat Menurut Ilmu Fisika


Menurut teori relatifitas, bahwa ruang dan waktu akan berlaku relatif sesuai dengan kerangka acuan tertentu yang digunakan. Dengan teori ini, Albert Einstein mendobrak pemahaman kemutlakan ruang dan waktu. Kita semua pasti mengetahui, bahwa sains sangatlah rentan akan perubahan. Tetapi ada beberapa konsep dari teori realitivitas justru menjelaskan dan menguatkan konsep ajaran islam. Bagaimana jika sekarang kita mencoba mengaitkan teori reelativitas khusus dengan konsep kekal pada alam akhirat. Bagaimanakah teori realitivitas khusus bisa membuktikan bahwa akhirat itu betul-betul kekal, sebagaimana yang dikabarkan di Al-Quran? Bukankah ilmu pengetahuan dan ajaran agama saling berkaitan dalam hubungan harmonis.

1. KESEIMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DENGAN AGAMA
Kata islam bukan hal yang tabu lagi untuk kita dengar dan kita amati dalam kehidupan. Peredaran agama islam sudah semakin luas dan berkembang.Islam adalah sebuah jalan hidup atau millah. Kata Islam berarti masuk dalam perdamaian. Ada juga yang mengartikan penyerahan atau kepatuhan. Agama artinya ketaatan, pembalasan, atau perintah. Dalam pengertian kita selama ini, Islam adalah agama. Sekarang ini, pengertian agama mengalami penyusutan makna. Bahwa agama hanyalah bentuk komunikasi atau hubungan antara manusia dan Tuhan mereka. Sederhananya, agama dianggap layaknya bentuk kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Mungkin Islam bisa kita tegaskan sebagai bentuk agama dengan pengertian agama yang lebih mengena. Islam adalah sebuah dien yang diwahyukan Allah SWT melalui Nabi-nya yang bernama Muhammad s.a.w dan agama itu harus dijalani sesuai dengan moral dan etika dalam kehidupan kita. Mampu menjaga dan melestarikannya.


Ilmu pengetahuan adalah produk dari olahan pikiran manusia. Tujuan ilmu pengetahuan bukan hanya sekedar untuk mendapatkan informasi dan bukan pula sekedar untuk menyampaikan semua pandangan yang tidak saling betentangan. Selain itu juga bertujuan untuk mencapai suatu kesepakatan pendapatan rasional mengenai bidang yang mungkin sangat luas. Para ilmuwan memahami banyak hal tidak dapat tersentuh dan terkendali oleh sains dan teknolgi. Pada saat itu terjadi, maka hanya agamalah yang mampu menanganinya. Dan disinilah dibutuhkan peran agama sebagai norma untuk mambatasinya. Tetapi bukan berarti bahwa ilmu pengetahuan tidak berguna untuk mendukung ajaran agama. Bahkan dalam Agama Islam diajarkan bahwa melakukan penelitian atau pembelajaran terhadap alam semesta mrupakan bagian dari ijtihad dalam rangka memahami ayat-ayat Al-Qur’an sebagai bentuk peningkatan kualitas keberagamaannya.


Ilmu pengetahuan memerlukan adanya keseimbangan dalam menjawab persoalan inti kehidupan manusia dengan ajaran dan keyakinan agama. Sehingga kesimpulan akhir bahwa agama sangat diperlukan merupakan formulasi manusia itu sendiri, bukan agama yang memaksa manusia untuk mempercayai itu. Contohnya, salah sau peristiwa mukzizat Nabi Muhammad s.a.w. adalah membelah bulan dengan satu gerakan jari telunjuknya. Peristiwa ini disaksikan oleh segenap kaum Quraish yang tidak beriman. Padahal realitanya bahwa peristiwa tersebut adalah suatu keajaiban yang memang di luar akal manusia. Sebenarnya gagasan untuk memadukan dalam hubungan yang harmonis antara ilmu pengetahuan dan islam sudah dimulai sejak tahun 1970-an. Perkembangan sains dan islam ini terus berkembang, hingga muncul beberapa teori yang bisa memecahkan beberapa peristiwa misteri hingga sesuatu yang abstrak.


Einstein pun akhirnya menyadari betapa ilmu pengetahuan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari agama. Dan agama merupakan puncak dari kenikmatan dan ketinggian lmu pengetahuan. Dan Einstein akhirnya mengakui adanya wujud sebuah entitas Tuhan yang maha mengatur perjalanan jagad raya ini.


2. HUBUNGAN TEORI EINSTEIN DENGAN AKHIRAT
Dalam berita tentang kehidupan manusia sejak dari tidak ada, lahir di alam dunia, mati hingga kehidupan setelah kematian, terdapat dalam kitab Al-Qur’an maupun Al-Hadist. Alur kehidupan manusia dilengkapi dengan konsep munculnya kelahiran, kematian, kiamat, bangkit dari kubur, Mizan, Hisab, Titian Shirathal-Mustaqim, surga serta neraka. Saat ini kekal akhirat merupakan misteri illahi yang sampai sekarang masih menimbulkan banyak pertanyaan. Keyakinan terhadap alam akhirat merupakan salah satu rukun iman yang menjadi inti ilmu tauhid dalam Islam. Keberadaan akhirat tidak bisa dipikirkan hanya secara logika, kena akhirat itu ghaib, berada di luar kemampuan akal manusia untuk menjangkaunya.


Kondisi surga dan neraka adalah penggambaran yang diambil secara tekstual dari surat-surat dalam Al-Qur’an. Surga telah Allah SWT sediakan untuk orang-orang yang beriman. Dan keadaan surga digambarkan sama dengan keadaan dunia walaupun dalam bentuk yang berbeda. Salah satu kenikmatan di surga bagi para penghuni surga adalah mlihat Tuhan. Dua kali manusia bertemu Tuhan, petama kali di Mahyar dan kedua di dalam surga. Berbeda sekali dengan neraka, neraka berisikan api yang sangat panas. Tapi terkadang neraka menjadi dingin, lebih dingin dari apa yang terdingin di dunia ini. Antara surga dan neraka letaknya berdampingan dan hanya dibatasi oleh sebuah tabir. Para penghuni surga dapat melihat dan mendengar apa yang dikatakan para penguin neraka. Namun penghuni surga tidak merasakan sedikitpun hawa atau panas api neraka.


Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang membicarakan tentang konsep waktu. Dalam salah satnya surat Al-‘Ashr (103) yang artinya masa atau waktu. Dan Allah SWT telah memperingatkan tentang keutamaan umatnya dalam menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Al-Qur’an ternyata mengungsung konsep tentang waktu. Pertama, waktu dan juga segala apa yang berada diantara bumi dan langit adalah ciptaan Allah SWT. Kedua, bahwa waktu diciptakan dalam ukuran tertentu. Ketiga, waktu ternyata tidak berjalan secara konstan. Bebarapa surat di dalam Al-Qur’an menjelaskan tentang kondisi yang menyebabkan waktu bisa bersifat relatif. Keempat, bahwa waktu adalah cerapan, maka waktu seseorang akan tergantung dari kemampuan cerapan orang. Pada dasarnya, kehidupan di alam dunia ini hanya sekilas saja jika acuannya adalah kehidupan di alam kubur atau akhirat nanti.


Teori Relativitas atau dikenal juga teori Einstein adalah teori tentang realitas fisik yang menggambarkan fenomena alam secara kuantitatif. Teori relativitas Einstein terdiri dari dua bagian, yaitu Relatifitas Khusus (1905) dan Relatifitas Umum (1916). Salah satu pemicu munculnya teori Relativitas Khusus adalah hipotesis Maxwell tentang eter sebagai suatu substansi asin yang menjadi medium merambatkan gelombang laut, atau udara sebagai medium gelombang getaran bunyi. Teori Relativitas berangkat dari dua postulat. Postulat ke-0 (korespondenssi), bahwa untuk setiap gerakan berkelajuan rendah, konsep-konsep dan hokum-hukum relativistic yang muncul harus sesuai dengan konsep-konsep yang telah ada dalam tori Newton. Postulat pertama, seluruh hukum alam adalah sama dalam seluruh system inertial yang bergerak seragam, relative terhadap yang lain. Postulat kedua, kecepatan cahaya adalah sama dalam seluruh sistem inertial yang bergerak seragam, relatif terhadap yang lain. Dari kedua postulat tersebut, akan didapatkan formulai bekaitan tentang bagaimana gerak relatif dapat mepengaruhi pengukuran selang waktu.


Beberapa uji atau eksperimen yang mendukung kebenaran ramalan-ramalan teori relatifitas khusus, dalam hal ini dilatasi waktu telah dilakukan beberapa kali yang dilakukan oleh ilmuwan lain yang memastikan bahwa teori relativitas Einstein dapat berimplikasi pada pemuluran waktu. Konsep waktu-pun terus berkembang dimana tercatat ilmuwan besar Newton dan Galileo yang menyimpulkan ruang dan waktu bersifat absolute dan gerak besifat relatif terhadap laju pengamatan.


Konsep ruang-waktu relatif inilah yang menjadi konsep utama dalam teori relativitasnya. Einstein mempercayai bahwa waktu tidak boleh didefinisikan sebagai suatu relatitas absolute, namun relatif bergantung pada kencepatan sinyal. Begitu juga dengan konsep ruang. Pada akhirnya teori ini dapat memberikan formulai matematis tentang konsep ruang dan waktu yang relatif. Sehingga dalam menentukan suatu koordinat peristiwa, tidak cukup hanya dengan tiga dimensi ruang, namun perlu dilengkapi dengan satu dimensi waktu.


3. MISTERI KEKAL AKHIRAT
Namun yang akan kita ungkap adalah seperti apa bentuk hubungan harmonis yang dimaksud. Strateginya adalah dengan mencari kesimpulan yang saling mendukung antara hasil penemuan ilmuwan dengan konsep ilmiah yang diberitakan Islam melalui kitab suci Al-Qur’an. Mempersiapkan dan mengenali apa yang akan dilakukan di masa depan adalah salah satu bentuk keseriusan dan keyakinan akan masa depan itu. Apalagi alam akhirat adalah kehidupan tingkat tinggi dan tujuan akhir dari segala apa yang manusia lakukan selama hidup di dunia ini. Dengan kata lain, apa yang manusia lakukan di kehiduan dunia ini adalah bagian dari persiapan agar kehidupan di alam selanjutnya lebih baik. Dan akhirnya kita bisa memahami betapa pentingnya perencanaan sebagai bentuk persiapan. Apalagi kita tahu, bahwa kualitas kehidupan manusia berlaku secara berkesinambungan. Maksudnya adalah bahwa kualitas kehidupan manusia di alam dunia ini akan membawa pengaruh bagi kehidupan selanjutnya, yaitu alam akhirat.



Kekal yang melekat pada sifat akhirat bukan berarti kekal yang tiada batas atau abadi selama-lamanya. Kekal yang dimaksud memiliki makna tak terhingga lamanya oleh hitungan waktu manusia akan tetapi tetap terbatas dan pada akhirnya nanti akan berakhir. Atau dengan kata lain kekal pada alam akhirat berarti kekal relatif, sedangkan kekal yang menjadi sifat Allah SWT, berarti kekal mutlak. Dan surga adalah kekal adanya, sedangkan neraka relatif sampai dosa jiwa dan ruh manusia sudah terbebas dan bersih dari dosa. Dan neraka tidak kekal.

Nah,,,, teman-teman begitulah sekilas hubungan ilmu fisika dengan alam akhirat,,,,untuk itu kita tidak boleh ragu lagi untuk terus pelajari ilmu fisika. Karena ilmu fisika banyak hubungannya dengan ilmu agama kita.

Read More..

JENDELA FISIKA

"Kecerdasan tidak banyak berperan dalam proses penemuan. Ada suatu lompatan dalam kesadaran, sebutlah itu intuisi atau apapun namanya, solusinya muncul begitu saja dan kita tidak tahu bagaimana atau mengapa."

"Hal yang paling sukar dipahami di dunia ini adalah pajak penghasilan."

"Akal sehat adalah kumpulan prasangka yang didapat sejak usia 18 tahun." "Hanya sedikit yang melihat dengan matanya sendiri dan merasakan dengan batinnya sendiri."

"Barangsiapa yang tidak pernah melakukan kesalahan, maka dia tidak pernah mencoba sesuatu yang baru."

"Jika A sama dengan kesuksesan, maka rumusnya adalah A=X+Y+Z. X adalah kerja, Y adalah bermain, Z adalah menjaga mulut agar tetap bungkam."

"Satu-satunya alasan adanya waktu adalah supaya segala sesuatu tidak terjadi pada saat yang bersamaan."

"Hanya seseorang yang mengabdikan dirinya untuk suatu alasan dengan seluruh kekuatan dan jiwanya yang bisa menjadi seorang guru sejati. Dengan alasan ini penguasaan menuntut semuanya dari seseorang."

"Nilai manusia yang sesungguhnya pada dasarnya ditentukan oleh ukuran dan rasa yang telah mencapai pembebasan dari dirinya sendiri."

"Bagaimana mungkin engkau menjelaskan fenomena biologis yang sedemikian penting seperti cinta pertama dalam pengertian kimia dan fisika ?"

Read More..

Adakah Belajar Ilmu Fisika Secara Islami???

Ini mungkin suatu pertanyaan yang membingungkan untuk dijawab,,,,mungkinkah selama ini qta belajar fisika secara tidak islam.... ataukah qta telah belajar ilmu fisika dengan ilmu yang tak jelas arah dan tujuannya.
hmmmmmmmmmmm,,,,,,,,,
Agar tidak timbul banyak tanda tanya di hati dan pikiran qta , dha baexnya qta baca sejenak selengkapnya tentang pelajari ilmu fisika secara islami. LET"S GO !!!

Mempelajari Ilmu Fisika secara Islami dimulai dari Islami atau tidaknya fikiran seorang fisikawan. Bagaimana cara pandang seorang fisikawan terhadap alam, bagaimana konsep ia tentang ilmu, dan bagaimana konsepnya tentang Tuhan. Cara pandang inilah yang menentukan apakah ia mempelajari sains secara islami atau tidak, dan cara pandang inilah yang dikenal sebagai pandangan-alam (worldview). Fikiran seorang fisikawan akan memahami benar bahwa ada keterkaitan yang erat antara ilmu (‘ilm), alam (‘alam), dan Pencipta (al-Khaliq).

Kata ‘ilm sendiri berasal dari kata dasar yang terdiri, ‘a-l-m, atau ‘alam. Makna yang dikandungnya adalah ‘alaamah, yang berarti “petunjuk arah”. Menurut al-Raghib al-Isfahani al-‘alam adalah “al-atsar alladzi yu’lam bihi syai’” (jejak yang dengannya diketahui sesuatu). Dalam karyanya Knowledge Triumphant The Concept of Knowledge in Medieval Islam, Rosenthal memberikan pandangan tentang adanya keterkaitan erat secara bahasa antara ilmu pengetahuan dengan petunjuk jalan yaitu bahwa, the meaning of “to know” is an extension, peculiar to Arabic, of an original concrete term, namely, “way sign.”…the connection between “way sign” and “knowledge” is particularly close and takes on especial significance in the Arabian environment.

Mengenai keterkaitan antara adanya Pencipta dengan alam, sangat menarik jika kita simak pandangan Dr. Mohd. Zaidi Ismail, pakar Islamic Science, bahwa prototipe dari Natural Science khususnya dalam arti modernnya, dalam tradisi keilmuan dan sains Islam disebut sebagai ‘ilm al-tabii’ah (the science of nature). Kata al-tabii’ah tidak seperti kata bahasa Inggris “nature (alam)” yang menyiratkan keabadian dunia, diambil dari akar kata t-b-’a atau tab’a, yang berarti “dampak atas sesuatu (ta’thir fii…), “penutup (seal), atau “jejak (stamp)” (khatm), maka ia menyiratkan “sifat atau kecenderungan yang dengannya makhluk diciptakan” (al-sajiyyah allatii jubila ‘alayha). Semua arti tersebut “mengasumsikan” adanya Sang Pencipta.

Jadi alam tidak dipelajari semata-mata karena alam itu sendiri, namun alam diteliti karena ia menunjukkan pada sesuatu yang dituju yaitu mengenal Pencipta alam tersebut. Sebab alam adalah “ayat” (tanda). Fisikawan yang mempelajari alam lalu berhenti pada fakta-fakta dan data-data ilmiah, tak ubahnya seperti pengendara yang memperhatikan petunjuk jalan, lalu ia hanya memperhatikan detail-detail tulisan dan warna rambu-rambu itu. Ia lupa bahwa rambu-rambu itu sedang menunjukkannya pada sesuatu.

Hal ini sejalan dengan makna ilmu dalam Islam seperti ditunjukkan oleh Jurjani dalam at-Ta’rifaat bahwa ilmu adalah “hushuul shurat asy-Syai’ fi al-‘Aql” (sampainya makna sesuatu pada akal) namun juga “wushul an-nafs ilaa ma’na asy-syai’” (tibanya jiwa pada makna sesuatu). Sejalan dengan hal ini, pakar Filsafat Sains, Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas menjelaskan:
“Pada hakikatnya sesuatu itu, seperti juga kata, adalah sebuah petunjuk (tanda) atau simbol, dan petunjuk atau simbol adalah sesuatu yang dzhair dan tak terpisahkan dari sesuatu yang lain yang tak dzahir. Sehingga tatkala yang pertama itu sudah dapat ditangkap, dan yang bersifat dengan sifat yang sama dengan yang pertama itu tadi dapat diketahui. Oleh sebab itu kami telah mendefisnisikan ilmu secara epistemologis sebagai sampainya arti sesuatu itu ke dalam jiwa, atau sampainya jiwa pada arti sesuatu itu. “Arti sesuatu itu” berarti artinya benar, dan apa yang kami anggap sebagai arti yang ”benar” itu, pada pandangan kami ditentukan oleh pandangan Islam (Islamic vision) tentang hakikat dan kebenaran sebagaimana yang diproyeksikan oleh sistem konseptual al-Qur’an.

Ketercerabutan “makna” dan peran alam sebagai “ayat”, sesungguhnya merupakan dampak dari sekularisme sebagaimana disebutkan Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas dalam karya besarnya, Islam and Secularism. Sekularisme telah menyebabkan dicabutnya kesakralan alam dan hilangnya pesona dari alam tabii (disenchantment of nature). Akibatnya alam tak lebih dari sekedar objek, tak punya makna dan tak ada nilai spiritual (lebih lanjut lihat tulisan Wendi Zarman “Fisika dan Metafisika Islam Perlu Disatukan Lagi”)

Konsep-konsep inilah yang akan membentuk cara pandang Fisikawan Muslim, dan dari pandangan-alam (worldview) inilah Fisika bisa dipelajari secara Islami. Aspek-aspek lain dalam dunia ilmiah seperti kejujuran ilmiah, “objektifitas”, sikap ilmiah seperti menerima kritik, mengakui kesalahan dan menerima kebenaran, lahir dari pandangan-alam ini. Sikap ilmiah dalam Islam bukan lahir semata-mata dari etika ilmiah itu sendiri, namun ia lahir dari suatu pandangan-alam (worldview) dan sebagai hasil dari pengenalannya terhadap Pencipta alam (ma’rifatullah). Worldview inilah yang telah membentuk pribadi para saintis Muslim terdahulu beserta karya-karya besar mereka yang gemilang (lihat “Fisikawan Muslim Mengukir Sejarah”, John Adler).

Read More..

Senin, 13 Desember 2010

Mukjizat dalam Ilmu fisika

Berita mengejutkan kali ini tentang Mukjizat Nabi Musa as. Angin dari timur yang berhembus kencang dikabarkan membantu terbelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa seperti yang tertulis pada kitab suci agama Samawi, kata para ilmuwan Amerika Serikat.


http://www.hennessy.id.au/quentingeorge/archives/Moses-parting-red-sea.jpg

Simulasi komputer memperlihatkan bagaimana angin dapat menghempaskan air laut sehingga mencapai dasar lautan dan membentuk laguna, kata kelompok peneliti di Badan Nasional Penelitian Atmosfir dan Universitas Colorado di Boulder.

"Simulasi tersebut hampir cocok dengan bukti pada rombongan Musa," kata pemimpin penelitian itu, Carl Drews dari NCAR.

Menurut Carl, berdasarkan ilmu fisika, angin dapat menghempaskan air menjadi sebuah jalur yang aman untuk dilintasi karena sifatnya yang luwes, kemudian kembali mengalir seperti semula.

Menurut tulisan dari kitab suci Islam maupun Kristen, Nabi Musa AS. memimpin umat Yahudi keluar dari Mesir dan kejaran Firaun pada 3.000 tahun yang lalu. Laut Merah saat itu terbelah sementara untuk membantu rombongan Musa melintas dan langsung menutup kembali, menenggelamkan para tentara Firaun.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPf0ZPxEKbxMjDbxguEBIhFXtEz_zU-qqUryBxB13jVGKr8b3X9TmqyTT66qqauB2Xi-X8JWeq84saalEcmRD7KvCfRKAQwot4WGa5wvdHCnsQDrSfNut7tWzPS42j7vyDr05XbAELmfw/s320/menyebrangi_laut_merah_9.jpg

Drews dan kelompoknya meneliti tentang angin topan yang berasal dari Samudera Pasifik menciptakan badai besar yang dapat menghempaskan air di laut dalam.

Kelompoknya menunjukkan kawasan selatan Laut Mediterania yang diduga menjadi tempat penyeberangan itu, dan memaparkan bentuk tanah yang berbeda karena terbentuk setelahnya serta memicu isu mengenai lautan yang terbelah.

Pemaparan tersebut membutuhkan bentuk tapal kuda Sungai Nil dan laguna dangkal di sepanjang garis pantai. Hal ini memperlihatkan angin berkecepatan sekitar 101 kilometer per jam yang berhembus selama 12 jam, dapat menghempaskan air pada kedalaman sekitar dua meter.

http://www.uphaa.com/uploads/232/Moses-parting-the-Red-Sea.jpg

"Laguna itu memiliki panjang sejauh 3-4 kilometer dan lebar sejauh lima kilometer yang terbelah selama empat jam," kata mereka di dalam Jurnal Perpustakaan Umum Ilmu Pengetahuan, PloS ONE.

"Masyarakat telah dibuat kagum atas cerita pembelahan laut itu, membayangkan bahwa hal itu terjadi secara nyata," kata Drew menambahkan bahwa penelitian ini menjelaskan tentang pembelahan laut tersebut berdasarkan hukum fisika.

Read More..

Realita Kiamat dalam Fisika

Kiamat, adalah sebuah keniscayaan, baik dalah ranah agama maupun sains. Dalam Islam setiap muslim wajib beriman kepada kiamat. Al Quran dan hadits memberikan panduan kepada kita tentang tanda-tanda, dahsyat, dan keadaan kiamat itu. Namun, Allah tidak memberi tahu kepada kita kapan pastinya kiamat itu seperti pada surat Al A’raaf (7:187):

Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadinya?”

Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskannya waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat itu) sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.”

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) seakan-akan kamu mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) itu pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.”

Keniscayaan terjadinya kiamat juga diamini oleh Fisika. Model Alam Semesta menyaratkan adanya terjadi kiamat (kehancuran), hanya saja dalam Fisika setidak-tidaknya ada tiga jenis kiamat:
1. kiamat di Bumi
2.kiamat di Tata Surya
3. kiamat alam semesta


Read More..

Hidup itu ibarat melukis, terkadang kita salah dalam menggoreskan warna, tapi jika kita melibatkan ALLAH dalam merangkai gerak dalam kehidupan, maka warna itu akan menjadikan lukisan kita lebih hidup dan penuh warna yang begitu berarti untuk kehidupan kita di masa sekarang, nanti dan insyaALLAH lanjut di masa depan,,,,,,,,,,,,,

Read More..

pesan pengalaman hidup

Tentang sukses Einstein berkata : " Kalau A adalah sukses dalam kehidupan
maka A= x + x + y, x adalah kerja, y adalah main dan z adalah tutup mulut."
Ia memilih menempatkan bermain sebagai penyeimbang kehidupan tapi
menyarankan tak mengobral kata kata.

Seorang pemikir yang originil sangat mengutamakan kreativitas, kreativita dan
kreativitas
maka dia berucap jujur ketika berkata " Seandainya tak jadi fisikawan, mungkin
saya memilih jadi musisi " Seniman yang diwakili bidang yang dia gemari musik
melambangkan semangat kreativitas manusia. Kemudian seorang pemikir juga mesti
kaya imajinasi :
" Imajiansi itu lebih penting daripada ilmu pengetahuan ".
ledakan teknologi Informasi ala Bill Gate adalah contoh sempurna untuk ungkapan
ini.
lebih jauh dia mengatkan : " kalau saya pelajari diri saya sendiri, dengan
metode saya sendiri sampailah saya pada kesimpulan bahwa karunia daya khayal itu
lebih berarti daripada kemampuan menyerap ilmu pengetahuan "

Bila anda mengalami perosalan yang hebat dan rumit ingatlah kata Einstein
" Setiap orang bodoh yang sok intelek bisa membuat segalanya lebih besar, rumit
dan lebih keras. Dibutuhkan sentuhan jenius dan keberanian untuk bergerak ke
arah yang sebaliknya."

Kini kita ribut setiap saat didengungkan selalu : Perubahan . Hidup adalah
perubahan itu sendiri hingga kadang kita tak sadar kalau : " Masalah masalah
penting yang kita hadapi
tak dapat dipecahkan dengan pemikiran yang sama tingkatannya seperti ketika kita
menciptakan masalah masalah tersebut "

Koes Plus mengatakan kerja keras bagai kuda dicambuk dan didera.
Setelah kita memiliki segala fasilitas kemewahan malah kita jadi jarang
bersosialisasi.
rumha kita jadi pindah rumah mewah, pergaulan kita pun terbatas naik kelas, kita
biarkan pikiran kita dibelenggu dengan kebutuhan yang ditawarkan konsumerisme
walau mungkin tak dibutuhkan sehinga ia berujar pendek : " Terkadang hal hal
kita peroleh dengan cuma cuma, justru kita bayar yang paling mahal "

Mungkin waktu itu dia tak akan kaget ketika manusia suatu saat bisa ke,
cloning, internet
karena ia menganggap : " Keseluruhan ilmu pengetahuan tidaklah lebih dari
penyempurnaan pemikiran sehari hari."

Simplicity tidak ditafsirkan sebagi asal-asalan sebagai lambang keputusasaan.
Namun :
" Hendaknya segalanya dibuat sederhana mungkin, tetapi bukan asal sederhana"

Tentang kesalahan, dengarkanlah ia berujar logis :
" siapapaun yang belum pernah membuat kekeliruan tidak pernah mencoba sesuatu
yang baru " Padahal sesuatu yang baru itu adalah kunci ke arah penemuan
penemuan.

Dalam hidup kadang kita temukan sosok yang idealis dan aneh , susah
dimengerti.
Salah satu contohnya Einstein sendiri dan lingkungannya :
"Mereka yang berjiwa besar sedari dulu ditentang oleh mereka mereka yang biasa
biasa saja."

Kadang kita melihat orang yang hebat karean menyembunyikan sumbernya, namun
apa kata Einstein ; " Orang yang terlalau banyak membaca dana terlalu sedikit
menggunakan otaknya sendiri akan malas berpikir "

bagaimana ia menempatkan ilmu pengetahun dalam kehidupan . Sungguh bijak :
" ilmu pengetahuan adalah hal yang mengagumkan kalau kita tidak perlu mencari
nafkah dari sana "

*
Akhirnya dengan rendah hati fisikawan tersohor ini mengatakan jujur :
" Yang tak dapat dipahami tentang dunia adalah bahwa ia tak dapat dipahami "

Tentang dirinya yang hebat dikagumi banyak orang dia berseloroh
" Saya tidak punya bakat khusus . Saya hanya luar biasa ingin tahu saja kok "
dan
" bukannya saya cerdas, hanya saya lebih tekun "

Dan janganlah terpesona dengan kebenaran yang kadang sangat relatif
" kenyataaan itu hanyalah ilusi, walaupun sangat gigih "

Pernahkah kita berpikir kenapa ada waktu ? Ternyata Eistein malah menjawab
sederhana
" Satu-satunya alasan adanya waktu karena segalanya tidak terjadi sekaligus "

Nasehat untuk esok ia berpesan pendek : " Yang penting adalah tidak berhenti
bertanya !"

Read More..

Minggu, 12 Desember 2010

Kelajuan dalam Sangkar Emas

Gelombang harapan ingin terpancar
Segala usaha telah dikerahkan
Hingga titik darah penghabisan
Namun hambat jenis tak berhenti bergerak
Bergabung dalam medan magnet
Untuk menarik semua kesempatan yang ada
Dalam pergiliran waktu yang tertera

Hasrat hati ingin lepas bebas
Seperti burung yang terbang bebas di angkasa
yang bisa melihat semua pembiasan
dan pantulan luasnya alam semesta

Jiwa kini hanya terpaut dengan ruaang hampa
Ruang hampa yang tersusun dari sangkar emas
yang batasan geraknya hanya sebatas lingkaran kecil yang sempit
Berputar dengan kelajuan yang penuh arah melintang
Bagai jalan di tempat

Merajut pita terang dan gelap
Dengan penuh skenario kehidupan
Untuk mencapai kesuksesan di masa depan
Dengan mutiara harapan gemilang
Sebagai hadiah terindah untuk orang tua yang tersayang
yang sangat berjasa dan berkorban
Dalam perjalanan gulir waktu hidup kita

Read More..

Kamis, 09 Desember 2010

NASEHAT APLIKASI FISIKA DALAM KEHIDUPAN

Dalam fisika kita mengenal istilah hambatan yang ada pada listrik... buat anak TPB IPB ada di matakuliah fisika Bab listrik Dinamis....
Dan kita tahu bahwa nilai resistansi suatu bahan dirumuskan sebagai berikut :




Dimana
R adalah nilai hambatan dari suatu bahan
rho adalah nilai hambat jenis dari suatu bahan
l adalah panjang atau jarak dari bahan yang searah dengan aliran arus
A adalah luas dari bidang bahan yang tegak lurus arus

Nah... temen-temen... rumus ini pun berlaku dalam kehidupan sehari-hari...
Dalam kehidupan QTa

R adalah nilai hambatan dari suatu perjalanan hidup
rho adalah nilai hambat jenis dari setiap manusia
l adaah lama hidup seseorang dan panjangnya ilmunya
A adalah luas hati seseorang atau kelapangan dada

maka jika dalam hidup ini hambat jenis yang ada dalam diri (baca. HAMBATAN DARI DIRI SENDIRI) besar otomatis hambatan hidup makin besar.

Read More..

penutup blog

efek salju

Bagaimana dengan blog ini?

butterfly