http://img87.imageshack.us/img87/5862/image1an1.gif . yAnI AL-KhumAiRa: April 2013
CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 22 April 2013

SENYUMAN PENYEJUK QALBU




Kata senyuman tidak asing lagi bagi kita, apalagi bagi orang yang cukup menghargai hakikat senyuman. Masing-masing orang memiliki cara yang berbeda dalam melontarkan senyum, ada yang senyum manis dan ada juga yang senyum pahit. Namun kesan sinestesianya cukup melekat pada senyuman.
Senyuman yang manis adalah ketika senyuman yang timbul dari hati atau qalbu dan keluar melalui wajah dengan pancaran pesona yang ikhlas. Senyuman ini mampu menggetarkan jiwa yang menerimanya.  Selain itu juga senyuman tulus ikhlas ini dapat menenangkan hati yang gelisah, meringankan beban yang dirasakan dan mampu meredam amarah yang tidak terkontrol. Pernah suatu ketika terjadi sebuah insedent antara akhwat yang berbeda pendapat dalam sebuah acara besar, dalam kejadian ini akhwat a sangat terganggu dengan sikap akhwat b yang tidak melaksanakan amanahnya dengan baik dan benar. Namun di sisi lain akhwat b merasa dirinya telah selesai melaksanan amanah yang diberikan, jadi dia tidak merasa ada masalah yang serius. Melihat kenyataan ini akhawat a makin emosi dan menemui akhawat b dengan gumpalan hati yang kelam yang diiringi dengan niat ingin memarahi akhwat b. Karena sikapnya yang tidak sensetifitas terhadap amanah. Lalu akhwat a menghadap akhwat b, seketika itu juga rencana amarah yang ingin ia keluarkan berubah. Mengapa bias demikian?
Ternyata ketika akhwat a menemui akhwat b, akhwat b baru saja selesai berwudhu dan ia menyambut kedatangan akhwat a dengan senyuman indah penuh keihklasan. Sebagaimana dalam sebuah hadist Rasulullah dijelaskan yang artinya
“Jangan sekali-kali engkau meremehkan perkara kebaikan walaupun hanya berwajah cerah ketika engkau bertemu dengan saudaramu.” (HR. Muslim no. 6633). Rasulullah saja menganjurkan kita untuk berbuat kebaikan dengan menampakan wajah yang manis kepada saudara kita. Mengapa kita malah berniat ingin menzhalimi saudara kita dengan sikap kita?
Melihat senyuman itu, hati yang tadinya kelam kembali bercahaya dengan penuh kesejukan. Masalah tadi akhirnya dapat diselesaikan dari hati ke hati. Subahanaallah. Sungguh besar kekuatan senyuman ikhlas yang Allah anugrahkan kepada kita. Apalagi bagi seorang akhwat. Dihadist lain juga disebutkan bahwa “Senyumanmu di wajah saudaramu (seagama) adalah sedekah.” (HR. At-Tirmidzi no. 1956, dishahihkan Asy-Syaikh Albani t dlm Shahih Sunan At-Tirmidzi & Ash-Shahihah no. 572). Maksud hadits di atas, bahwa menampakkan wajah cerah, berseri-seri & penuh senyuman ketika bertemu saudara kita  akan dibalas dengan pahala sebagaimana kita  diberi pahala karena mengeluarkan sedekah. Oeh karena itu perbanyaklah senyuman. Karena senyuman juga penyejuk jiwa.
Namun sebagai akhwat harus hati-hati dalam melontarkan senyuman, jangan sembaranagan membuang senyum kepada ikhwan. Karena sebagaimana dijelaskan tadi, bahwa senyuman indah merekah mampu menggetarkan hati dan jiwa.

Read More..

penutup blog

efek salju

Bagaimana dengan blog ini?

butterfly